Monday, March 15, 2010

PENYEMAIAN

Pesona keindahan daun dan bunga Anthurium yang gagah dan menarik harus selalu terjaga agar selalu indah untuk dipandang. Soal perawatannya, kedua jenis Anthurium ini tidak beda jauh.

Namun beberapa pecintanya menganggap, Anthurium daun lebih mudah perawatannya. Karena pada Anthuriun daun perhatian cenderung tertuju pada kondisi dan kesehatan daun saja. Sedangkan Anthurium bunga perhatianya tidak hanya pada bunganya saja tapi juga daunnya.

Manager Oasis Sentul Nursery, Novilia Agustina mengatakan, perawatan Anthurium baik yang bunga dan yang daun harus memperhatikan media tanamannya. Sebab media ini sangat penting untuk perkembangan akar. “Jangan menggunakan tanah sebab akan mengikat akar sehingga akar sulit berkembang,” paparnya.

Akar yang tumbuh bagus akan terlihat dari kondisi tanaman yang bagus. Seperti yang dikatakan Ahmad fauzi pemilik Jelajah Nursery Sawangan, media tanam dan pot harus memiliki sirkulasi yang bagus. Fungsinya, untuk menghindarkan jamur yang seringkali menyerang akar.

Novi menambahkan, sebaiknya gunakan media yang disukai Anthurium yaitu yang porous berupa campuran arang sekam dan pakis cacah. Tujuannya agar akar-akar dari Anthurium ini mudah untuk tumbuh dan menyebar.

Selain itu pergantian media tanam ini diperlukan jika pot sudah terlalu kecil bagi pertumbuhan akar. Pindahkan tanaman beserta medianya ke pot yang baru dan kemudian tambahkan media baru hingga memenuhi pot.


Perhatikan Penempatan

Menurut Ahmad Fauzi, di alam aslinya Anthurium berada di tempat-tempat yang ternaungi pohon-pohon besar dan hanya butuh sinar matahari sedikit. Maka tempat yang teduh seperti di beranda rumah, teras belakang rumah atau di ruangan keluarga menjadi tempat yang cocok bagi Anthurium.

"Daun Anthurium akan berubah menguning, istilahnya terbakar jika terkena sinar matahari secara terus menerus dalam waktu lama,” kata Ahmad Fauzi.

Keindahan anthurium yang ditempatkan di taman rumah sebaiknya berdekatan dengan pohon besar yang bisa menaunginya atau jika tidak ada gunakan parenet cukup 75% saja. Untuk tanaman yang berada di dalam rumah, ada baiknya setiap 1—2 minggu sekali di keluarkan pada pagi hari sekitar 15 menit agar terkena sinar matahari langsung.

“Penyiraman bisa dilakukan sehari sekali. Jika cuaca panas bisa dua kali, pagi dan sore,” uarai Novi. Jika media tanamnya masih basah, sebaiknya penyiraman dilakukan 2 hari sekali. Sedangkan untuk tanaman yang berada di teras rumah menurut Fauzi sebaiknya sering diputar posisinya sehingga tanaman bisa tumbuh seimbang.

Agar daunnya tetap indah, bunga yang muncul pada Anthurium daun biasanya sengaja dibuang jika tidak untuk keperluan bibit. Namun sebaliknya terhadap Anthurium bunga.

Bagi pemilik Anthurium daun, Novi menyarankan, agar tampak mengkilap, daunnya bisa dibersihkan dengan menggunakan susu. Caranya, bersihkan daun dengan air, lalu olesi atau semprotkan cairan susu tersebut ke daun dan kemudian daun dilap hingga kering. Namun car aini tidak perlu dilakukan tiap hari lantaran bisa mengikis berapa lapisan yang dibutuhkan daun agar jadi keras.

Keindahan struktur daun dan bunganya juga tidak terlepas dari cara pemupukannya. Pupuk diberikan sesuai dengan kebutuhan. “Gunakan pupuk NPK seimbang secara rutin dengan dosis kecil atau 2 gram per liter air,” kata Ahmad Fauzi.

Larutkan pupuk dalam air dan disiramkan ke tanaman dan jangan sampai mengenai daunnya. Sementara Novi menyarankan menggunakan pupuk slow realease. Penggunaannya pun tidak banyak dan cukup diberikan sekali dalam 3 bulan.


kalau memperbanyaknya bisa dengan biji atau dengan mengiris anakan atau split.
TEKNIK SEMAI BIJI ANTHURIUM
1. Biji Anthurium baik itu biji anthurium jenmani cobra , biji jenmani mangkok, biji jenmani kol, hookeri, biji gelombang cinta, biji garuda merah berkualitas dihasilkan dari buah matang sempurna.
2. Biji anthurium dikeringanginkan setelah dikelupas.

Cara I
1. Siapkan tray dan isi dengan media.

2. Semai satu biji anthurium perlobang lalu tutup dengan media campuran pakis, sekam, bakar dan cocopeat.

3. Simpan wadah persemaian di temapt teduh lalu siram calon bibit anthurium setiap pagi dan sore hari.

4. Pindahkan bibit anthurium ke pot soliter setelah berumur 2-3 bulan. Umumnya bibit anthurium jenmani cobra, bibit anthurium jenmani mangkok, bibit anthurium jenmani kol, bibit hookeri super red, bibit anthurium garuda , bibit anthurium bintang kejora dan bibit anthurium superboom pada saat itu berdaun 2-3 helai.


Cara II:
1. Cara menyemai biji anthurium Siapkan styrofoam ukuran 30 x 50 cm lalu isi media pakis kasar di bagian bawah lalu pakis halus di atasnya. Semai biji anthurium berjarak tanam 2 cm x 2 cm tanpa ditimbun lalu tutup dengan kaca.

2. Semprot biji anthurium jenmani yang disemai tiap 2 kali sehari dengan membuka kaca penutup terlebih dahulu.

3. Empat hari kemudian biji anthurium jenmani berkecambah dan dipindah. Buat lubang sedalam 1 cm pada wadah baru lalu masukan akar kecambah jenmani dan timbun.

4. Tiga sampai empat bulan kemudian bibit dipindah ke pot soliter.


TIP CARA MENYEMAI (SEMAI) BIJI ANTHURIUM
Lapisan jelly yang membukus biji anthurium berpotensi mendatangkan jamur. Jika hal itu terjadi, kerusakan biji anthurium tidak dapat dihindari. Untuk mencegahnya ada cara mudah. Setelah dipetik, pencet buahnya sehingga bijinya keluar kemudian rendam dalam air. Sekitar 10 menit kemudian biji anthurium telah diselimuti jelly nektar. Ambil biji anthurium dan keringkan di atas koran. Setelah benar-benar kering, biji anthurium kemudian direndam lagi di air. Bila tidak terbentuk jelly, benih sudah siap di semai.
Sphagnum moss
Sphagnum moss juga bisa digunakan sebagai media semai anthurium. Pemakaian moss sebagai media semai memudahkan pemindahan anthurium dari persemaian. Tanaman mudah dicabut tanpa menimbulkan luka pada perakaran. Akibatnya proses adaptasi di lingkungan baru lebih mudah. Siapkan wadah plasti ukuran 20 cm x 30 cm atau 30 cm x 40 cm yang diisi pecahan genting hingga 1/3-nya, sisanya (2/3) diisi dengan moss. Setelah dipadatkan dan diratakan, buat lubang-lubang kecil sebagai tempat biji. Biji ditutup tipis-tipis dengan serbuk moss dan disiram dengan sprayer. Tutup bagian atas persemaian dengan plasti bening. Sebulan kemudian biji anthurium mulai bertunas dan tutup plastik bisa dilepas.
1. Pilih anthurium yang bonggolnya sudah terlihat.

2. Cabut anthurium dari pot.

3. Cuci bersih batang dan akar agar sosoknya terlihat jelas.

4. Gunakan pisau stinless steel tajam untuk memotong bonggol. Potong bonggol menjadi 4 bagian dengan masing-masing potongan 1 cm.

5. Oleskan campuran fungisida dan hormon perangsang akar dibekas luka bonggol bagian paling atas yang berdaun. Lalu keringanginkan. Oleskan campuran fungisida dan hormon perangsang tunas di bekas luka bonggol bawah.

6. Buang akar yang menempel di potongan bonggol bagian bawah agar tunas dapat tumbuh leluasa. Lalu keringanginkan.

7. Tanam potongan bonggol di pot beriasi media campuran pakis, sekam bakar, dan cocopeat dengan perbandingan 3:1:1.

8. Siram tanaman menggunakan sprayer keesokan harinya.

9. Selang 3-4 bulan, tanaman sudah berdaun 3-4 dengan tinggi tanaman 3-4 cm.


TIP 1 POTONG BONGGOL
Untuk memacu pertumbuhan, maka bagian bawah bonggol diberi hormon tunas. Yang atas diberi hormon akar. Bonggol anthurium yang dipotong mempunyai stok hara di bagian bawah. Agar bonggol itu cepat menghasilkan tunas, rangsang dengan hormon tunas. Sedangkan bagian atas bonggol diolesi hormon akar untuk merangsang munculnya banyak akar.

TIP 2 POTONG BONGGOL
Saat memotong bonggol anthurium, usahakan daun tetap ikut di bonggol. Daunnya jangan dibuang agar tetap berfotosintesis. Hindari pemotongan bonggol saat daun masih kuncup karena ukurannya akan mengecil. Jadi, usahakan daun sudah terbuka atau tua.

PERBANYAKAN DENGAN IRIS ANAKAN
1. Siapkan anthurium yang sudah memiliki anakan.

2. Pisahkan tunas denga cara memotong bonggolnya. Lebar irisan sekitar 1 cm dari tepi bonggol tempat tunas tumbuh.

3. Olesi dengan hormon perangsang akar yang sudah dicampur fungisida.

4. Tanam di media baru.


POTONG BIBIT
1. Pilih bibit berumur 6-10 bulan, atau memiliki 6-8 lembar daun. Keluarkan dari wadah.

2. Siapkan pisau tajam dan steril.

3. Potong bonggol itu, bonggol bagian atas maupun bawah harus memiliki akar. Bila tidak, keduanya tidak dapat tumbuh.

4. Siapkan wadah yang sudah diisi media.

5. Oleskan hormon akar dan fungisida ke luka bonggol bagian atas.

6. Oleskan hormon tunas dan fungisida ke luka di bonggol bagian bawah.

7. Tanam bonggol dengan permukaan bonggol muncul di permukaan media.

8. Tanam bagian atas seperti menanam tanaman baru.

9. Setelah 4-6 bulan, Masing-masing individu tadi menghasilkan 3-4 lembar daun.


TIP POTONG BONGGOL KECIL
Mmotong bonggol kecil dari biji agak sulit karena mudah busuk. Ini karena batangnya pendek dan mamiliki susunan daun rapat. Karena itu jika ingin memotong,hindari menggunakan gunting agar batang tidak tertekan. Gunakan pisau tajam, tipis, dan steril.

Cara Tangani Daun Bermasalah

Daun jadi elemen penting dalam anthurium. Uuntuk itulah keberadaan bagian ini tak pernah luput dari perawatan dan perhatian khusus. Segala cara dilakukan demi menjaga kesehatan dan kelangsungan hidupnya.




Beberapa bulan yang lalu, Rudi membeli jenmanii cobra remaja dengan harga Rp 3 juta. Sebagai penghobi pemula, Rudi mengaku masih bingung apa yang harus dilakukan dan apa yang tak harus ia lakukan. Dalam hal itu, metode perawatan yang diketahuinya sangat minim. Baginya, mungkin penyiraman dan pemupukan sudah cukup memanjakan anthuriumnya.

Namun beberapa minggu berselang, bukan keindahan yang ia dapatkan, justru kesuraman daun mulai terlihat. Daun yang semula hijau, lambat laun kian menguning dan keriting. Melihat kejadian itu, Rudi pun panik. Seakan tak tahu apa yang ia lakukan, intensitas penyiraman dan pemupukan pun malah ditambah, demi memenuhi kebutuhan nutrisi tanamannya itu.

Sialnya, bukan kesembuhan dan kesegaran yang ia dapat, beberapa bulan berselang, daun anthuriumnya mulai berubah kuning solid dan akhirnya berguguran. Rasa kecewa jelas terpancar di wajahnya. Pasalnya, bukan harga yang ia sesalkan, harapan agar tanamanya tumbuh besar dan sempurna tak bisa diraih. Jangankan tumbuh bagus, mencapai daun tujuh pun tanamannya tak mampu bertahan.

Masalah yang dihadapi Rudi itu mungkin pernah juga Anda alami. Terutama bagi Anda yang baru beberapa bulan menggandrungi si raja daun asal Brasil ini. Kurangnya pengetahuan tentang pola perawatan hingga intensitas penyiraman dan pemupukan, membuat harapan yang besar pada anthurium jadi sesuatu yang mengecewakan. Bahkan mahalnya harga, tak jarang membuat seseorang jadi paranoid terhadap perawatan.

Beberapa orang menaruh tanaman mahalnya ini dalam ruangan khusus untuk mengkarantina dan menjauhkan kontak dengan orang lain atau tanaman jenis lainnya, agar tanaman tak rusak.



Namun sayangnya, tindakan yang dilakukan secara berlebih tanpa ada ilmu yang mendasarinya ini sangat tidak disarankan. Sebab, menurut Heru Trisaksono dari Ijo Royo Nursery Surabaya, laiknya tanaman yang lain, kehidupan anthurium tak bisa lepas dari faktor lingkungan dan sirkulasi angin yang baik.

Faktor lingkungan biasanya berpengaruh pada suhu, temperatur, dan kelembaban lingkungan hingga sistem pencahayaan. Sedangkan sistem sirkulasi udara, termasuk arah angin masuk dan keluar serta besaran kecepatan angin yang disarankan. Sistem pencahayaan yang baik adalah sekitar 60%, dengan kelembaban cenderung tinggi dan temperatur antara 200 sampai 270 C. Untuk itulah jika ingin mengkarantina anthurium, sebaiknya perhatikan beberapa persyaratan tersebut jika Anda tak ingin kecewa di kemudian hari.

Selain paranoid yang membuat anthurium dikarantina, perawatan over ternyata juga tidak baik buat anthurium. Niat hati mungkin ingin memanjakan anthurium, namun siapa sangka tindakan ini malah jadi boomerang yang dapat menyerang tanaman sewaktu-waktu.

Umumnya, tanda-tanda yang sering muncul pada daun yang diakibatkan karena perawatan over adalah daun berubah jadi warna kuning. Selanjutnya, daun yang menguning itu lambat laun berubah jadi kering dan berwarna kecoklatan. Jika sudah terjadi tahap itu, maka dalam hitungan beberapa hari, daun pun akan berlubang dan rusak.

“Tidak ada yang bisa dilakukan untuk menangani daun yang sudah menguning, selain menunggu datangnya daun baru dan menghindari kejadian ini terulang pada daun yang lain,” kata Heru.



“Untuk itulah, sebelum menentukan anthurium sebagai tanaman yang akan dipelihara, alangkah baiknya jika Anda mencari sedikit informasi mengenai perawatannya. Sebab, secara umum merawat anthurium itu gampang-gampang susah. Jika sudah tahu caranya, merawat anthurium sangat menyenangkan. Dan sebaliknya, tanpa mengetahui proses perawatan, kegiatan pemeliharaan sering berujung frustasi,” lanjutnya.

Intensitas Panas dan Pupuk

Kuning pada daun anthurium tak selalu bagus. Jika jenis variegata semakin kuning malah semakin mahal, tapi kalau warna kuning akibat sakit pada anthurium dapat menurunkan gengsi dan harga jual. Terlalu sering menatap sinar matahari dan terlalu banyak pupuk diduga jadi salah satu penyebab daun berubah kuning. “Seperti halnya makan, segala yang berlebih itu kurang baik,” tandas Heru.

Itu berbeda dengan jenis variegata, kuning yang muncul karena sakit tampak berbeda. Jika pada jenis variegata daun yang berwarna kuning masih tampak segar, warna kuning pada daun sakit akan terlihat lebih suram. Selain itu, pada permukaan tak jarang daun sakit yang berwarna kuning akan terasa sangat kasar, karena adanya beberapa bagian yang rusak.

Pemupukan pada dasarnya tak perlu dilakukan seriap hari. Cukup 1-2 kali dalam seminggu. Proses pemupukan biasanya dilakukan dengan komposisi 10 CC pupuk dicampur dengan 8 liter air dan dilakukan apling tidak sekali dalam 4 hari.



Harap diperhatikan, proses ini sebaiknya dilakukan dengan tepat dan berlebih. Sebab, jika tanpa aturan tanaman akan cepat berubah kuning. Selain itu, penggunaan pupuk slow release sebaiknya diberikan selama sekali dalam 6 bulan saja.



Selain pemupukan, sinar matahari dan suhu yang terlalu tinggi akan mengubah daun jadi kuning. Seperti halnya kulit yang terbakar, sinar matahari juga dapat merusak fragmentasi dan pigmentasi kesehatan daun anthurium. Waktu yang tepat untuk menjemur tanaman adalah sekitar pukul 08.00 sampai 10.00, dimana matahari belum terik. Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka tanaman akan cepat rusak.

Namun selain beberapa faktor tersebut, warna kuning pada anthurium juga sering terjadi karena faktor usia. Umumnya, anthurium yang sudah keluar tongkol secara otomatis diimbangi dnegan berubahnya warna kuning pada daun.

Monday, January 18, 2010

Penyiraman anthurium

1.Penyiran pada anthurium
Penyiraman pada anthurium perlu diperhatikan dan perlu ketelatenan.
Anthurium sangatlah menyukai kelembaban,maka kita tidak boleh teledor tentang ini.Jika anthurium tidak lembab maka anthurium akan mengering dan menguning kemudian akan mati kekeringan.
Nah,Penyiraman anthurium kita harus memperhatikan media tanam.Karena, jika media tanam masih lembab kita tidak diwajibkan menyiraminya.Sebaliknya,jika media anthurium kering maka kita harus menyiraminya dengan syarat tidak sampai media tergenangi air dan airpun tidak boleh berkaporit karena bersifat racun bagi tanaman tsb.
Syukur jika memakai pupuk cair agar pertumbuhan daun lebih bagus dan sempurna.Contoh saja Grow up,Growmore,gandasil dll.
Misal saja,(Made in U.S.A)Growmore 20-20-20 yang sudah menjadi Standart Negara Indonesia.Growmore ini adalah pupuk daun lengkap dalam bentuk kristal berwarna biru,sangat mudah larut dalam air.Dapat diserap dengan mudah oleh tanaman baik itu melalui penyemprotan daun maupun disiram ke dalam tanah.Formula ini memberikan jaminan pemberian unsur unsur Nitroge,Phospat dan Kalium yang seimbang terhadap tanaman,Dapat digunakan sepanjang tahun,mulai saat tanaman muda(seedling)sampai akhir musim baik tanaman semusim maupun tanaman tahunan,meningkatkan daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit.
Petunjuk pemakaian : Larutkan 1-2gr dalam 1 L air.Semprotkan pada seluruh bagian tanaman terutama pada daunnya.Semprotlah pagi atau sore hari,lakukan secara teratur dengan selang waktu 5-10 hari menurut keperluannya.Dosis dapat dipertinggi jika terlihat gejala difisiensi atau kemarau panjang.

Saturday, January 16, 2010

Anthurium

Anthurium adalah tanaman langka yang mempunyai keistimewaan pada daunnya.tanaman mempunyai serat serat yang bagus dan tebal pada daun, khususnya pada anthurium jemani.Tanaman ini bisa dibandrol puluh jutaan rupiah untuk indukannya saja dan ratusan ribu rupiah untuk bibitnya.Tapi,itu Dulu.Ini semua hanya bertaha sampai akhir 2008 saja.Sekarang,lihatlah anthurium wave of love,uang Rp.2000 saja udah dapat bibitnya dan Rp.20000 udah dapat jemani yg udah lumayan.Semua ini karena permainan permainan maniak maniak anthurium yang dulu menjual sungguh berlebihan.

APAKAH SEMUA INI DAPAT DIRUBAH LAGI KE HARGA STANDART?

Semua ini bisa kita wujudkan!lihatlahlah cara maniak itu membuat mahal anthurium,kita mungkin bisa saja menirunya?Tapi,kita tidak bisa semahal dulu.Maka,kita buat harga yang standart saja,jangan berlebihan karena tidak mungkin bisa terwujud.Kita sebarkan berita berita ini,maka para kolektor kolektor secara otomatis akan bersemangat dan menata menata koleksinya dan akan menambah harga harga yang akan dijual.

Nah,ini bisa dijadikan pelajaran untuk kita,jangan lupa,smua ini akan terwujud jika kita Mau berusaha dan berdoa pada YANG KUASA.